Senin, September 24, 2007

Saat Kami Takut Kehilangan...

Subuh ini kami saling bertatapan dengan kesyahduan dan ekspresi yang begitu mendalam. Tak disangka tetesan air mata mengalir di sempurat wajah sejuk istriku. Kumemandangnya, dengan senyuman ringan yang dibalasnya dengan tatapan yang menghujam di kedalaman hati ini... Oh aku seperti membatu menatap mata itu....

Ku merangkulnya erat... sangat erat... kemudian ku kecup keningnya, dan terasa keluarlah energi itu... energi yang kupendam selama ini.... nda.... aku takut berpisah padamu.... energi yang menghembut di berkahnya ramadhan...

"mas ati ati yaa... !" suaranya lirih sambil meraih tanganku untuk menciumnya.... Hari ini aku pamit untuk ke karang, job training di MQFM Lampung. Tiga hari ke depan kami berpisah, tapi seperti seminggu kemarin, sangat terasa kerinduan kami.

kucium dan ku elus jilbab coklat panjangnya yang melambai dihembut angin pagi yang dingin. Tak kuhiraukan tatapan aneh di sekitar kami menatap kemesraan yang kami hadirkan.

Tatapannya dan tatapanku... begitu kosong... apa yang kami rasakan pagi itu seolah sangat luar biasa... ada apa ini ?

Sejenak aku menyandarkan di kurci empuk di depan komputer kantor, sedikit mengingat kemesraan pagi ini, juga semburat air mata syahdu dari matanya yang lembab kurang tidur.

Jumat, September 21, 2007

Menapak Mitsaqan Galizha Bagi Mujahid...

Jiwa yang lelah, ...
Toek menapaki jalan yang semakin susahRuang hati yang gelisah..
Toek memahami makna resahSayap yang setengah..
Toek mengepak di Langit basahMaka kan segera jelang..
saat sejenak bersandar bagi pejuang badar..

Saat sejenak berlabuh bagi pejuang teguh..
Dan sejenak itu Mitsaqan galizha..

Mujahid..biadadarimu jemputlah..
Dialah separuh sayap..
separuh pemakna resahpun separuh jiwa yang lelah..
perjanjian teguh itu
akan menangkupkan jiwanya dan mu

Namun jangan terlena mujahid..
Ini awal derap panjang..
bawalah dia bersama lewat perjuangan
menuju cintaNya